Terkadang ada sebagian orang yang anggota keluarganya sakit, atau sakit kejiwaan yaitu gila, lalu mendatangi dukun untuk menanyai obat serta cara menyembuhkannya. Atau adapula sebagian orang yang menyarankan untuk mendatangi dukun setelah berkali-kali berobat ke dokter. Apa hukumnya untuk perbuatan ini ?
Jawaban:
Bertanya pada dukun dan sejenisnya untuk obat dan kesembuhan tidak diperbolehkan, karena orang yang mengklaim dapat menyembuhkan penyakit dengan cara ghaib sebenarnya meminta bantuan kepada jin yang mencuri berita-berita dari langit lalu disampaikan kepada mereka. Dalilnya adalah hadist berikut :
Telah shahih dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bahwa beliau bersabda,
"Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari." (HR. Muslim dalam Shahihnya).
Dan telah shahih dari beliau Shalallaahu alaihi wasalam,
"Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad."
Hadits-hadits yang maknanya sama tentang masalah ini pun cukup banyak.
Sebagai seorang muslim, kita wajib untuk mencegah orang yang membuka praktek perdukunan serta orang yang datang padanya. Dan kita wajib untuk tidak bertanya dan percaya pada mereka, lalu melaporkan dukun tersebut kepada pihak yang berwenang yaitu pemimpin negeri untuk menghukumnya dengan hukuman yang setimpal. Jika kita biarkan, kita sama saja membantu mereka untuk bertanya dan datang kepada dukun. Dan akan semakin banyak yang berdosa. Sebagai seorang muslim kita wajib mencegajh kemungkaran dimuka bumi. Seperti diterangkan dalam hadist berikut :
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka rubahlah ia dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Muslim, dalam Shahihnya).
Melaporkan para dukun kepada para Amir Negeri, Lembaga Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dan Pengadilan, termasuk usaha mengingkari mereka dengan lisan dan termasuk tolong menolong atas dasar kebajikan dan takwa. Hanya kepada Allah-lah kita berlindung dari segala jalan kesesatan.
Ada orang yang meragukan pernyataan nabi seperti pada ucapan berikut :
Bukankah setan-setan sekarang ini sudah tidak bisa mencuri dengar berita di langit ? Kenapa sekarang masih banyak para dukun yang sok tahu tentang masa depan dan perkara ghaib?
Jawab :
Memang, dalam Al-Qur’an dijelaskan serta dalam hadist nabi ada disebutkan bahwa Setan sekarang sudah tak bisa mencuri dengar berita dari langit. Para setan yang berteman dengan para dukun membisaikkan berita yang didengarnya sejak zaman dahulu yang sesuai dengan masalah saat ini, lalu lisan para dukun menambahi dengan kata-kata menurut pendapatnya sendiri. Jadi jika kita temui ada orang yang mengaku mengetahui perkara ghaib itu jangan percaya, sakti, kebal, semuanya adalah bohong. Sesungguhnya mereka bekerja sama dengan mereka. Nabi Muhammad SAW saja yang merupakan kekasih Allah SWT berdarah seperti dalam perang. Dan tidak mengetahui perkara ghaib kecuali yang diwahyukanNya melalui perantara jibril.
Hanya kepada Allah SWT segala sesuatu wajib tunduk, baik dalam keadaan terpaksa maupun senang hati. Namun berbeda dengan manusia dan jin. Mereka diciptakan dalam keadaan masih mencari Tuhannya. Dengan akal fikiran yang Allah sertakan, mereka yang menggunakan akalnya dan fikirannya dapat memahami keberadaan Allah. Tidak ada paksaan untuk memeluk agama islam. Agama adalah nasihat. Dan agama islam adalah agama untuk orang-orang yang berfikir. Barangsiapa yang tak beriman setelah datang kepadanya keterangan yang nyata, maka terancam baginya siksaan neraka di akhirat.
Rujukan :
Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Fatawa al-`Ilaj bi al-Qur'an wa as-Sunnah - ar-Ruqa wama yata`allaqu biha, hal. 36-37.
0 komentar:
Posting Komentar