kain sutra
gambar kain sutra
Bismillah, Walhamdulillah Wassalatu Wassalamu`Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Wasahbihie Waman Walaah

Pada penjelasan kali ini, admin akan membahas tentang hokum memakai pakaian yang berbahan sutra. Bagi pria muslim terdapat larangan dalam hal berpakaian, salah satunya adalah memakai pakaian yang berbahan sutra.

Pakaian sutra sudah menjadi barang mewah dari sejak zaman dahulu kala. Sampai kini kain sutra masih menjadi barang mewah dan terhormat. Bahkan, dari zaman dahulu hingga hari ini, kemewahannya mampu menarik minat para lelaki yang merasa dirnya kaya dan terhormat. Sehingga timbul gengsi jika tidak memiliki kain sutra di rumahnya, ataupun digunakan pada tubuhnya. Biasanya pria-pria kayalah yang kurang mengetahui hukum-hukum agama dalam masalah berpakaian sehingga banyak dari mereka yang ingin membeli dan memakainya.

Maka dari itu kami akan mengulasnya agar semua pria yang masih belum mengetahui larangan memakai kain sutra akan sadar dan menjauhinya.

Apa itu sutra ?
gambar kain sutra
gambar kain sutra

Sutra atau sutera adalah serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum digunakan adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak. Kain Sutra memiliki tekstur yang mulus, lembut, tetapi tidak licin. Kain sutra terlihat berkilauan jika terkena cahaya, karena serat sutra memiliki struktur berupa prisma segitiga, yang membuat kain sutra dapat membiaskan cahaya dari berbagai sudut.

Berikut merupakan tulisan yang kami kutip dari situs wikipedia.

"Sutra liar" dihasilkan oleh ulat selain ulat sutra murbei dan dapat pula diolah. Berbagai sutra liar dikenali dan digunakan di Cina, Asia Selatan, dan Eropa sejak dahulu, namun skala produksinya selalu jauh lebih kecil daripada sutra ternakan. Sutra liar berbeda dari sutra ternakan dari segi warna dan tekstur, serta kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah dirusak oleh ngengat yang keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang sutra yang membentuk kepompong itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan dibunuh dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau ditusuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus. Ini membuat sutra bisa ditenun menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra ternakan.

Empat jenis ngengat sutra ternakan yang terpenting.

Sutra juga dihasilkan oleh beberapa jenis serangga lain, namun hanya jenis sutra dari ulat sutra yang digunakan untuk pembuatan tekstil. Pernah juga dijalankan kajian terhadap sutra-sutra lain yang menampakkan perbedaan dari aspek molekul. Sutra dihasilkan terutama oleh larva serangga yang bermetamorfosis lengkap, tetapi juga dihasilkan oleh beberapa serangga dewasa seperti Embioptera. Produksi sutra juga kerap dijumpai khususnya pada serangga ordo hymenoptera (lebah, tabuhan, dan semut), dan kadang kala digunakan untuk membuat sarang. Jenis-jenis arthropoda yang lain juga menghasilkan sutra, terutama arachnida seperti laba-laba. Untuk kain sutra dari jaring laba-laba atau disebut Qmonos (sarang laba-laba dalam bahasa Jepang) diklaim memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat dari Kevlar (bahan yang biasa digunakan untuk rompi anti peluru) serta lima kali lebih kuat dari baja.

kepompong sutra
kepompong kain sutra


Pakain sutra diharamkan bagi pria, namun bagi wanita dihalalkan. Sebagian besar ulama - bahkan ada yang menukil sebagai konsensus (ijma’) mereka - bahwa memakai sutera murni bagi pria itu haram kecuali bila ada uzur yaitu dalam keadaan darurat.

Berikut dalil-dalil yang melarang pemakain sutra :

1. Yang Mengenakan Sutera Di Dunia Hanyalah Orang Yang Tidak Mempunyai Bagian Di Akhirat, namun Diperbolehkan Untuk Memanfaatkan Harganya Dan Menjualnya


. عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ رَأَى عُمَرُ عُطَارِدًا التَّمِيمِيَّ يُقِيمُ بِالسُّوقِ حُلَّةً سِيَرَاءَ وَكَانَ رَجُلًا يَغْشَى الْمُلُوكَ وَيُصِيبُ مِنْهُمْ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي رَأَيْتُ عُطَارِدًا يُقِيمُ فِي السُّوقِ حُلَّةً سِيَرَاءَ فَلَوْ اشْتَرَيْتَهَا فَلَبِسْتَهَا لِوُفُودِ الْعَرَبِ إِذَا قَدِمُوا عَلَيْكَ وَأَظُنُّهُ قَالَ وَلَبِسْتَهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يَلْبَسُ الْحَرِيرَ فِي الدُّنْيَا مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحُلَلٍ سِيَرَاءَ فَبَعَثَ إِلَى عُمَرَ بِحُلَّةٍ وَبَعَثَ إِلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ بِحُلَّةٍ وَأَعْطَى عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ حُلَّةً وَقَالَ شَقِّقْهَا خُمُرًا بَيْنَ نِسَائِكَ قَالَ فَجَاءَ عُمَرُ بِحُلَّتِهِ يَحْمِلُهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَعَثْتَ إِلَيَّ بِهَذِهِ وَقَدْ قُلْتَ بِالْأَمْسِ فِي حُلَّةِ عُطَارِدٍ مَا قُلْتَ فَقَالَ إِنِّي لَمْ أَبْعَثْ بِهَا إِلَيْكَ لِتَلْبَسَهَا وَلَكِنِّي بَعَثْتُ بِهَا إِلَيْكَ لِتُصِيبَ بِهَا وَأَمَّا أُسَامَةُ فَرَاحَ فِي حُلَّتِهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظَرًا عَرَفَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَنْكَرَ مَا صَنَعَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا تَنْظُرُ إِلَيَّ فَأَنْتَ بَعَثْتَ إِلَيَّ بِهَا فَقَالَ إِنِّي لَمْ أَبْعَثْ إِلَيْكَ لِتَلْبَسَهَا وَلَكِنِّي بَعَثْتُ بِهَا إِلَيْكَ لِتُشَقِّقَهَا خُمُرًا بَيْنَ نِسَائِكَ


1340- Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, "Pada suatu hari, Umar bin Khaththab RA melihat 'Utharid At-Tamimi menjajakan sutera bergaris benang emas di pasar. Memang 'Utharid adalah seorang sahabat yang suka bergaul dengan para raja dan sering pula mendapatkan hadiah dari mereka. Lalu Umar bin Khaththab melaporkan hal itu kepada Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, saya melihat 'Utharid menjual kain sutera bergaris benang emas di pasar. Kalau saja engkau mau membelinya untuk engkau kenakan nanti pada saat menerima duta-duta Arab yang datang kepada engkau. {Saya kira Umar juga mengatakan, 'Dan engkau dapat mengenakannya pada hari Jum'at}. Mendengar pernyataan sahabatnya itu, yaitu Umar bin Khaththab, Rasulullah SAW berkata, "Yang mengenakan sutera di dunia hanyalah orang yang tidak akan mempunyai bagian di akhirat nanti." Beberapa hari kemudian, Rasulullah SAW dibawakan beberapa potong kain sutera bergaris emas. Lalu beliau pun memberikan satu potong kepada Umar bin Khaththab, satu potong kepada Usamah, dan satu potong lagi kepada Ali bin Abu Thalib. Setelah itu, Rasulullah SAW berkata, "Buatkanlah kerudung dari kain sutera itu untuk istri-istrimu!" Tak lama kemudian, Umar bin Khaththab datang kepada Rasulullah sambil membawa kain sutera tersebut dan berkata, "Ya Rasulullah, mengapa engkau mengirimkan kain sutera ini kepada saya, sedangkan kemarin engkau baru saja mengomentari kain sutera 'Utharid?" Rasulullah SAW menjawab, "Hai Umar, sesungguhnya aku mengirimkan kain sutera ini bukan untuk kamu pakai. Aku memberikan kain sutera ini kepadamu agar kamu juga mendapat bagian darinya." Sementara itu, Usamah sepertinya sangat senang dan terkesan dengan kain sutera pemberian Rasulullah. Lalu Rasulullah SAW memandangnya dengan pandangan yang menunjukkan bahwasanya beliau tidak senang terhadap tingkah lakunya itu. Usamah berkata, "Ya Rasulullah, mengapa Anda memandang saya dengan pandangan seperti itu? Bukankah engkau telah mengirimkan kain sutera ini kepada saya?" Rasulullah menjawab, "Hai Usamah, sesungguhnya aku mengirimkan kain sutera itu bukanlah untuk kamu pakai. Akan tetapi, aku mengirimnya kepadamu agar kamu buat kerudung untuk istrimu." {Muslim 6/138}


2.  Barang Siapa Mengenakan Kain Sutera Di Dunia, Niscaya Ia Tidak Akan Mengenakannya Di Akhirat Kelak


عَنْ خَلِيفَةَ بْنِ كَعْبٍ أَبِي ذِبْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ يَخْطُبُ يَقُولُ أَلَا لَا تُلْبِسُوا نِسَاءَكُمْ الْحَرِيرَ فَإِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِي الدُّنْيَا لَمْ يَلْبَسْهُ فِي الْآخِرَةِ


1341- Dari Khalifah bin Ka'ab, Abu Dzibyan, dia berkata, "Saya pernah mendengar Abdullah bin Zubair berkhutbah seraya mengatakan, 'Ingatlah, jangan kalian membiarkan wanita kalian memakai sutera. Karena saya pernah mendengar Umar bin Khaththab berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah kalian memakai sutera! Sebab, barang siapa yang memakai sutera di dunia, niscaya ia tidak akan memakainya di akhirat kelak." {Muslim 6/140}


3.  orang yang bertakwa tidak layak memakai sutra


عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّهُ قَالَ أُهْدِيَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُّوجُ حَرِيرٍ فَلَبِسَهُ ثُمَّ صَلَّى فِيهِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَزَعَهُ نَزْعًا شَدِيدًا كَالْكَارِهِ لَهُ ثُمَّ قَالَ لَا يَنْبَغِي هَذَا لِلْمُتَّقِينَ

1342- Dari Uqbah bin Amir RA, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah diberikan hadiah sejenis pakaian luar yang terbuat dari kain sutera. Lalu beliau mengenakannya untuk melakukan shalat. Selesai shalat, beliau segera menanggalkan baju tersebut dengan kasarnya, sepertinya beliau tidak menyukainya. Setelah itu, beliau pun berkata, "Pakaian seperti ini tidak pantas bagi orang-orang yang bertakwa.''" {Muslim 6/143


4. Larangan Mengenakan Sutera Kecuali Selebar Dua Jari Tangan


. عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ كَتَبَ إِلَيْنَا عُمَرُ وَنَحْنُ بِأَذْرَبِيجَانَ يَا عُتْبَةُ بْنَ فَرْقَدٍ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ كَدِّكَ وَلَا مِنْ كَدِّ أَبِيكَ وَلَا مِنْ كَدِّ أُمِّكَ فَأَشْبِعْ الْمُسْلِمِينَ فِي رِحَالِهِمْ مِمَّا تَشْبَعُ مِنْهُ فِي رَحْلِكَ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّنَعُّمَ وَزِيَّ أَهْلِ الشِّرْكِ وَلَبُوسَ الْحَرِيرَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ لَبُوسِ الْحَرِيرِ قَالَ إِلَّا هَكَذَا وَرَفَعَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِصْبَعَيْهِ الْوُسْطَى وَالسَّبَّابَةَ وَضَمَّهُمَا قَالَ زُهَيْرٌ قَالَ عَاصِمٌ هَذَا فِي الْكِتَابِ قَالَ وَرَفَعَ زُهَيْرٌ إِصْبَعَيْهِ


1343- Dari Abu Utsman, dia berkata, "Umar bin Khaththab pernah menulis surat kepada kami yang sedang berada di Azerbeijan sebagai berikut, 'Hai Utbah bin Farqad, sesungguhnya harta ini bukanlah dari hasil jerih payahmu dan bukan pula hasil jerih payah bapak dan ibumu. Oleh karena itu, kenyangkanlah kaum muslimin di tempat tinggal mereka dari apa yang kamu gunakan untuk mengenyangkan dirimu di rumah! Hindarilah dirimu dari kemewahan, pakaian orang musyrik, dan pakaian sutera! Sebab, Rasulullah SAW melarang kita, kaum muslimin, untuk mengenakan sutera. Rasulullah SAW bersabda, '...kecuali sekian', seraya beliau tunjukkan kepada kami jari tengah dan jari telunjuk yang beliau satukan." Zuhair berkata, "Ashim berkata, 'Keterangan ini disampaikan melalui surat'" Dan Zuhair pun menunjukkan dua jarinya. {Muslim 6/140}


عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ خَطَبَ بِالْجَابِيَةِ فَقَالَ نَهَى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لُبْسِ الْحَرِيرِ إِلَّا مَوْضِعَ إِصْبَعَيْنِ أَوْ ثَلَاثٍ أَوْ أَرْبَعٍ


1344- Dari Suwaid bin Ghafalah, bahwasanya Umar bin Khaththab pernah berpidato di Jabiyah sebagai berikut, "Rasulullah SAW telah melarang pemakaian sutera kecuali sekedar dua, tiga, atau empat jari saja." {Muslim 6/141}


5. Larangan Memakai Pakaian Luar yang Terbuat Dari Sutera


. عن جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لَبِسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا قَبَاءً مِنْ دِيبَاجٍ أُهْدِيَ لَهُ ثُمَّ أَوْشَكَ أَنْ نَزَعَهُ فَأَرْسَلَ بِهِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقِيلَ لَهُ قَدْ أَوْشَكَ مَا نَزَعْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ نَهَانِي عَنْهُ جِبْرِيلُ فَجَاءَهُ عُمَرُ يَبْكِي فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَرِهْتَ أَمْرًا وَأَعْطَيْتَنِيهِ فَمَا لِي قَالَ إِنِّي لَمْ أُعْطِكَهُ لِتَلْبَسَهُ إِنَّمَا أَعْطَيْتُكَهُ تَبِيعُهُ فَبَاعَهُ بِأَلْفَيْ دِرْهَمٍ.


1345- Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, "Pada suatu hari, Rasulullah SAW mengenakan pakaian luar yang terbuat dari sutera Dibaj, sebagai hadiah yang diberikan kepada beliau. Setelah itu, Rasulullah SAW segera melepas dan memberikannya kepada Umar bin Khaththab. Lalu salah seorang sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, mengapa engkau begitu tergesa-gesa untuk melepaskan pakaian itu?' Rasulullah SAW menjawab, "Jibril telah melarangku untuk mengenakannya." Tak lama kemudian, Umar datang sambil menangis dan berkata, "Ya Rasulullah, engkau tidak menyukai sesuatu, tetapi mengapa engkau malah memberikannya kepada saya?" Rasulullah SAW menghiburnya sambil berkata, "Hai Umar, sesungguhnya aku memberikan pakaian itu kepadamu bukan untuk dikenakan. Akan tetapi, agar kamu segera menjualnya." Lalu Umar pun menjual pakaian tersebut dengan harga dua ribu dirham. {Muslim 6/141-142}


6.  Dispensasi Untuk Mengenakan Sutera Karena Adanya Penyakit


حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي عَرُوبَةَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَنْبَأَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَالزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ فِي الْقُمُصِ الْحَرِيرِ فِي السَّفَرِ مِنْ حِكَّةٍ كَانَتْ بِهِمَا أَوْ وَجَعٍ كَانَ بِهِمَا. و في رواية: أنهم شكوا إلى رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ القمل

1346- Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW telah memberikan dispensasi {keringanan} kepada Abdurrahman bin Auf dan Zubair bin Awwam untuk mengenakan pakaian sutera dalam perjalanan karena adanya penyakit gatal-gatal atau penyakit lain yang menimpa mereka berdua. Dalam suatu riwayat dikatakan: Mereka mengeluhkan adanya kutu kepada Rasulullah SAW. {Muslim 6/143}


Larangan memakai kain sutra bagi pria memiliki hikmah, yaitu sebagai berikut :


1.      Tasyabbuh (penyerupaan) / menyerupai pakaian orang kafir seperti yang disebutkan dalam hadist di atas.

2.      Tasyabbuh kepada wanita.

3.      Tidak bersifat jantan bagi laki-laki. Karena sutra identik dengan ciri khas perempuan. Dan jika ada lelaki yang memakainya, maka lelaki tersebut sedang berlebih-lebihan dalam menghias diri. Bahkan terperangkap dalam kesombongan. (Lihat Al Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulughil Marom karya Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan, 4: 207)


Dari semua dalil-dalil di atas, menjadi jelaslah bahwa agama islam melarang umatnya yang laki-laki memakai sutra dalam bentuk apapun. Jadi jika ada seorang laki-laki membeli dan mengenakannya, maka orang itu mungkin belum tahu hukumnya, atau bisa saja dia menganggapnya sepele.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top